Banyak yang terjadi selama Perang Dingin, ketika AS dan Uni Soviet berpacu dalam doktrin Mutually Assured Destruction (MAD).
Dampaknya, pesawat-pesawat yang dipersenjatai dengan senjata nuklir terbang di udara setiap waktu dari tahun 1960 hingga 1968, dalam operasi yang dikenal sebagai Kubah Chrome .
"Kami tidak tahu banyak tentang senjata nuklir negara lain. Kami tidak tahu apa-apa tentang Inggris atau Prancis, atau Rusia atau China. Jadi saya rasa kita tidak punya perhitungan penuh," imbuh Lewsi.
Masa lalu nuklir Uni Soviet terutama, sangat tidak diketahui. Negara ini setidaknya punya stok 45.000 senjata nuklir pada 1986. Ada kasus-kasus yang diketahui di mana negara itu kehilangan bom nuklir yang tidak pernah diambil kembali.
Tetapi tidak seperti insiden AS. Semua kecelakaan yang dialami Rusia terjadi di kapal selam dan lokasinya diketahui, meskipun tidak dapat diakses.
(Widi Agustian)