JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menemukan klitoris pada ular betina. Penemuan itu mematahkan anggapan lama bahwa ular betina tidak memiliki organ seksual.
Salah satu peneliti, Megan Folwell, mengatakan penis ular telah dipelajari selama beberapa dekade. Bentuknya bercabang dan ada pula yang dilengkapi dengan sejumlah taji. Di sisi lain, organ seks ular betina telah diabaikan.
Artinya bukan berarti organ seks ular betina sulit dicari, melainkan para peneliti selama ini tidak pernah benar-benar berusaha mencarinya.
"Ada kombinasi alat kelamin betina tergolong tabu, para ilmuwan tidak dapat menemukannya, dan khalayak menerima kesalahan pelabelan ular interseks," kata Megan Folwell dikutip BBC.
BACA JUGA:
Makalah hasil kajian Folwell dan rekan-rekannya yang diterbitkan pekan ini dalam Proceedings of the Royal Society B Journal menemukan keberadaan klitoris pada ekor ular betina. Ular betina sejatinya memiliki dua klitoris individu - hemiclitores - yang dipisahkan oleh jaringan dan tersembunyi di bagian bawah ekor.
Organ berdinding ganda ini terdiri dari saraf dan sel darah merah yang konsisten dengan jaringan ereksi.
BACA JUGA:
Folwell mengatakan dia mulai mencari keberadaan klitoris ular betina setelah membaca literatur tentang organ seksual ular betina yang menyebut ular betina tidak punya klitoris atau telah tersisih melalui evolusi.
"[Penjelasan] itu tidak cocok dengan saya. Saya tahu itu [klitoris] ada di banyak hewan dan tidak masuk akal bahwa itu [klitoris] tidak ada di semua hewan. Saya harus menyelisik, melihat apakah struktur ini ada atau hanya terlewatkan," katanya.