WASHINGTON - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) akan menyelidiki kematian seorang remaja Washington DC yang ditembak mati oleh seorang petugas polisi yang duduk di belakangnya di dalam mobil.
Polisi mengatakan Dalaneo Martin, 17, sedang tidur di sebuah SUV curian yang diparkir ketika petugas membuka pintu pada 18 Maret lalu.
Rekaman bodycam menunjukkan polisi diam-diam memasuki kendaraan untuk melakukan penangkapan. Tersangka, yang berkulit hitam, terlihat langsung tancap gas dengan seorang petugas yang duduk di kursi belakang.
Setelah menyuruhnya berhenti, petugas menembaki remaja itu dari belakang.
"Hilangnya nyawa selalu tragis tetapi sangat memilukan ketika melibatkan seorang anak," kata departemen kehakiman dalam rilis berita pada Rabu (5/4/2023), mengumumkan penyelidikan hak-hak sipil, dikutip BBC.
Pernyataan itu menyebut video bodycam itu "sangat mengecewakan" dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman remaja tersebut.
Dia ditembak oleh seorang petugas polisi tak dikenal dari United States Park Police (USPP) - cabang penegakan hukum dari Layanan Taman Nasional - selama penyelidikan dengan Polisi Metro Washington DC.
Rekaman yang dirilis pada Selasa (4/4/2023) menunjukkan petugas polisi berunding tentang cara menangkap tersangka saat ia tampaknya tertidur di dalam mobil dengan mesin menyala. Tepat sebelum pukul 09:00 pada Sabtu (1/4/2023).
Mereka membahas tentang memotong film plastik yang digunakan sebagai jendela sementara dan menahannya sebelum dia bisa pergi.
Seorang petugas polisi Washington terdengar dalam video menasihati Polisi USPP.
"Tolong jangan terjebak di dalam [kendaraan],” terangnya.
Rekaman menunjukkan remaja itu terlihat sedang menyetir dengan seorang petugas di kursi belakang.
"Berhenti, biarkan aku keluar! Biarkan aku pergi!,” terang petugas yang terdengar berteriak.
"Berhenti. Berhenti atau aku akan menembak!" katanya beberapa detik sebelum menembak beberapa kali.
Mobil itu menabrak sebuah rumah beberapa detik kemudian dan polisi terlihat memberikan bantuan medis kepada remaja tersebut di halaman depan. Petugas mengatakan senjata ditemukan dari mobil.
Ketua serikat USPP telah membela petugas tersebut.
"Ada alasan yang sah baginya untuk berada di dalam mobil, penggunaan kekerasan dibenarkan dan serikat pekerja mendukung tindakan yang diambil petugas," kata Kenneth Spencer kepada Washington Post.
Sementara itu, ibu remaja tersebut mengatakan bahwa dia ingin petugas yang melepaskan tembakan dipecat dan diadili.
"Rasa sakit ini sangat menyakitkan," kata Terra Martin kepada wartawan, pada Rabu (5/4/2023).
(Susi Susanti)