Taruh Harapan Besar untuk Perdagangan dan Perdamaian, Presiden Brasil Ikut Mendekat ke China

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 12 April 2023 12:38 WIB
Presiden Brasi Luiz Inacio Lula da Silva (Foto: AP)
Share :

BRASIL - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dilaporkan sedang menuju ke China dalam kunjungan kenegaraan minggu ini. Lula akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping yang diperkirakan akan fokus terutama pada perdagangan, serta perang di Ukraina.

Lula yang berusia 77 tahun awalnya berencana untuk mengunjungi Beijing pada bulan lalu, tetapi batal karena dia harus dirawat di rumah sakit akibat serangan pneumonia. Pada Senin (10/4/2023), kantornya mengumumkan bahwa perjalanan itu dilanjutkan untuk meluncurkan kembali hubungannya dengan negara yang telah menjadi mitra dagang utamanya sejak 2009 itu.

Delegasi Brasil yang tiba di China bersama Lula pada Rabu (12/4/2023) termasuk pengusaha, gubernur negara bagian, anggota kongres dan menteri. Mereka berusaha untuk menandatangani lebih dari 20 perjanjian bilateral dengan China antara lain di bidang pertanian, peternakan, teknologi, perjalanan dan pariwisata.

Dikutip CNN, pemerintah Brasil mencatat China mengimpor setara dengan lebih dari USD89,7 miliar produk Brasil tahun lalu, dan mengekspor hampir USD60,7 miliar ke Brasil, serta vmenetapkan nilai perdagangan antara kedua negara sebesar USD150,4 miliar.

Menurut kepresidenan Brasil, perdagangan antara kedua negara telah meningkat 21 kali lipat sejak kunjungan pertama Lula ke China pada 2004. Lula sebelumnya menjabat dua periode sebagai Presiden Brasil, dan telah melakukan dua kunjungan resmi ke negara tersebut.

Di antara lusinan kesepakatan yang diharapkan akan diselesaikan selama kunjungan tersebut adalah salah satunya mengenai pembangunan satelit CBERS-6 bersama Brasil-Tiongkok, sebuah model yang telah meningkatkan teknologi yang memungkinkan pemantauan bioma secara efisien seperti Hutan Hujan Amazon bahkan pada hari berawan, menurut selebaran dari pemerintah Brasil yang diterbitkan pada Senin (10/4/2023).

Selama di China, Lula juga akan menghadiri pelantikan mantan Presiden Brasil Dilma Rousseff di Shanghai sebagai kepala Bank Pembangunan Baru BRICS, sebuah blok komersial yang dibentuk oleh negara-negara berkembang di Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Xi dan Lula juga diperkirakan akan membahas perang di Ukraina, dengan kedua pemimpin sebelumnya memposisikan negara mereka sebagai mediator potensial untuk konflik tersebut.

Seperti banyak pemimpin di negara berpenghasilan menengah dan berkembang, Lula telah mengadopsi kebijakan non-intervensi atas perang di Ukraina, menolak upaya yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menyatukan komunitas global yang menentang invasi Rusia.

Dalam wawancara Februari dengan Christiane Amanpour dari CNN, Lula – yang pada masa jabatan sebelumnya memainkan peran penting selama diskusi nuklir antara AS dan Iran – meramalkan bahwa dia akan berbicara banyak dengan Presiden Xi Jinping tentang peran yang harus dimainkan China terkait masalah perdamaian di Ukraina.

“Ini adalah pekerjaan saya. Ini adalah pekerjaan yang harus saya lakukan. Saya mulai dengan Kanselir Jerman (Olaf Scholz). Saya berbicara dengan (Presiden Prancis Emmanuel) Macron di telepon. Saya akan berbicara dengan Presiden Biden sekarang. Saya akan berbicara dengan Xi Jinping, dengan orang India, dengan - dengan semua negara. Kita harus memiliki sekelompok orang dan negara yang berbicara tentang perdamaian,” terangnnya pada saat itu.

AFP melaporkan awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira mengisyaratkan harapan untuk konsensus potensial di antara beberapa negara yang muncul dari perjalanan Lula.

“Pada saat Lula kembali ke rumah, sekelompok negara mediator akan dibuat,” terangnya.

Kunjungan Lula ke China dilakukan di tengah upaya yang lebih luas untuk meningkatkan hubungan internasional Brasil, termasuk perjalanan baru-baru ini ke Argentina untuk pertemuan CELAC – sebuah blok negara Amerika Latin dan Karibia – yang juga termasuk delegasi dari AS.

Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin mengatakan perjalanan itu akan mengantar era baru dan masa depan baru untuk hubungan China-Brasil.

Usai kunjungannya ke China, Lula dijadwalkan akan berangkat ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk kunjungan kenegaraan juga.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya