Sementara invasi Rusia ke Ukraina telah mendominasi banyak percakapan diplomatik di Eropa dan di Washington, perjalanan Lula ke China malah sebagian besar terfokus pada perdagangan, bagaimana investasi China dapat membantu ekonomi Brasil kembali ke jalurnya, dan alam semesta kredit karbon yang berpotensi menguntungkan.
Seperti banyak pemimpin di negara berpenghasilan menengah dan berkembang, Lula telah mengadopsi kebijakan non-intervensi atas perang di Ukraina. Termasuk menolak upaya yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden untuk menyatukan komunitas global yang menentang invasi Rusia.
Seperti diketahui, AS dan Uni Eropa (UE) telah menjadi pemasok utama senjata dan bantuan ke Ukraina setelah invasi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengesampingkan pembicaraan damai selama Presiden Rusia Vladimir Putin tetap berkuasa.
(Susi Susanti)