Hukuman berat pun dijatuhkan pada 6 Juni 1629. Eva Ment dan Dewan Gereja sudah berusaha membujuk JP Coen untuk membatalkan hukuman. Namun, JP Coen tetap pada pendiriannya yakni hukuman tetap harus dijalankan.
Akhirnya, Piter Jacobszoon dihukum pancung. Namun, sebelum dipenggal, wajah tampan Pieter, terutama hidung, dicoreng arang oleh algojo. Ini sebagai tanda pelaku pencabulan.
Saat kepala Pieter yang terputus itu menggelinding di atas tanah, warga menyaksikan bagian hidung mayat yang belang oleh coretan arang. Warga pun menyebut kepala si hidung belang.
Sementara itu, Sara Specx dipaksa menyaksikan kekasihnya dihukum pancung. Selain itu, Sara dicambuk, ditelanjangi, dan sekaligus dipertontonkan di depan masyarakat.
Hukuman berat yang dijatuhkan JP Coen tidak hanya menggemparkan Hindia Belanda, tapi juga Belanda. Bahkan pada 1843 kisah skandal Sara Specx dituangkan dalam sebuah kisah oleh WL Ritter, seorang jurnalis.
Kisah berbahasa Belanda itu diberi judul Sarah Specx, Batavia 1629 yang diterbitkan Tijddschrift voor Nederlands-Indie.
(Erha Aprili Ramadhoni)