EROPA - Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengungkap negara-negara di dunia kini sedang menambah anggaran untuk belanja militer. Hal tersebut terjadi karena berbagai hal.
SIPRI merupakan sebuah wadah pemikir keamanan global. Peneliti senior di SIPRI, Nan Tian mengatakan selama 2022 terjadi lonjakan sebesar 3,7% di sektor belanja anggaran pengeluaran militer di seluruh dunia. Angka ini menandai rekor tertinggi sepanjang masa dan seiring tren pembelian senjata yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Terlepas dari apakah ekonomi berjalan lebih baik atau lebih buruk dari yang diharapkan, militer membelanjakan lebih banyak sumber daya keuangan daripada tahun-tahun sebelumnya, atau sepanjang sejarah," ujar Nan Tian kepada DW.
BACA JUGA:
Nan mengatakan semakin banyak masalah, semakin banyak pula uang yang masuk. Ia mengungkap bagi mereka yang mengikuti peristiwa dunia belakangan ini, menggandakan belanja pertahanan bukanlah hal yang mengejutkan.
"Perang Rusia melawan Ukraina telah membuat negara-negara Eropa memberikan perhatian baru pada anggaran militer mereka. Sejak rudal Rusia pertama menyerang kota-kota Ukraina pada Februari 2022, negara demi negara mengumumkan anggaran baru mereka di bidang militer," imbuh Nan.
BACA JUGA:
Nian mengungkap, negara-negara melakukan belanja atau pengeluaran pertahanan. Beberapa di antara anggota NATO-aliansi militer Euro-Atlantik yang menggabungkan sebagian besar negara Eropa, telah meningkat setidaknya sejak tahun 2014.
Ini adalah saat awal Rusia menyerang Ukraina, mencaplok Semenanjung Krimea secara ilegal, dan mendukung separatis di bagian timur Ukraina.
Anggota NATO setuju untuk memenuhi target pembelanjaan pertahanan sebesar 2% dari PDB nasional pada tahun 2024, dan banyak dari mereka perlahan-lahan berupaya mencapai target tersebut.
Data SIPRI menunjukkan bahwa belanja senjata dalam skala besar-besaran mungkin tidak masuk ke laman berita utama di media, dan kadang-kadang memang dimaksudkan demikian oleh para pembuat kebijakan.
( Muhammad Fadli Rizal)