RUSIA – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan sebuah rencana ambisius untuk meningkatkan produksi drone hingga senilai 10 miliar poundsterling (Rp183 triliun).
Rusia selama ini mengandalkan kendaraan udara tak berawak Shahed buatan Iran dalam serangannya di Ukraina sejauh ini. Tetapi tahun lalu Presiden Putin mengumumkan rencana pembangunan delapan tahun.
Wakil Perdana Menteri pertama Andrei Belousov mengatakan proposal akan siap pada 1 Juli mendatang. Putin terus mengejar investasi dalam produksi dan infrastruktur untuk penggunaan militer dan sipil.
Selama pidato yang disiarkan televisi, seorang eksekutif mengatakan drone akan sangat membantu para petani.
Seperti diketahui, pada akhir tahun lalu Putin mengatakan Rusia harus meningkatkan produksi kendaraan udara tak berawak (UAV) dan menciptakan infrastruktur untuk digunakan secara luas dalam aplikasi militer dan sipil.
Dikutip Reuters, Putin mengatakan dia dan para eksekutif yang terlibat dalam produksi drone telah melihat angka-angka yang menunjukkan bahwa industri ini dalam waktu dekat dapat bernilai 500 miliar rubel (Rp90 triliun). Dia mengatakan semua orang setuju ini adalah perkiraan yang sangat konservatif.
"Kemungkinan besar, jika kita semua bersama-sama, bersama dengan negara, kita akan bekerja secara aktif dan itu akan menjadi 1 triliun rubel (Rp180 triliun)," katanya dalam sambutan yang ditayangkan di televisi pemerintah.
Putin tahun lalu memerintahkan strategi pengembangan drone hingga 2030.
(Susi Susanti)