Kapal tanker minyak Niovi yang disita pada Rabu sedang melakukan perjalanan dari Dubai menuju pelabuhan Fujairah Uni Emirat Arab ketika dipaksa oleh kapal Garda Revolusi untuk mengubah arah menuju perairan teritorial Iran, kata Angkatan Laut.
Niovi terakhir melaporkan posisinya pada 0231 GMT pada Rabu di lepas pantai Oman di Selat Hormuz dengan Fujairah sebagai tujuannya, data pelacakan kapal Refinitiv menunjukkan.
Menurut database pengiriman Organisasi Maritim Internasional, pemilik Niovi adalah Grand Financing Co, dan kapal tersebut dikelola oleh Smart Tankers yang berbasis di Yunani, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Vedant Patel, wakil juru bicara di Departemen Luar Negeri AS, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Biden dan "komunitas internasional" meminta Iran dan Angkatan Lautnya untuk melepaskan kapal dan awaknya.
"Pelecehan Iran terhadap kapal dan campur tangan hak navigasi di perairan regional dan internasional bertentangan dengan hukum internasional dan mengganggu stabilitas dan keamanan regional," kata Patel sebagaimana dilansir Reuters.
Sekira seperlima dari minyak mentah dan produk minyak dunia melewati Selat Hormuz, titik sempit antara Iran dan Oman, menurut data dari perusahaan analitik Vortexa.