DUBAI - Iran menyita kapal tanker minyak kedua dalam seminggu pada Rabu, (3/5/2023) di perairan Teluk, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyerukan pembebasannya, dalam eskalasi terbaru dalam serangkaian penyitaan atau serangan terhadap kapal komersial di perairan Teluk sejak 2019.
Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain mengatakan kapal tanker minyak berbendera Panama Niovi ditangkap oleh Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGCN) pada pukul 6:20 pagi saat melewati Selat Hormuz.
Dalam tanggapan pertama Iran, jaksa Teheran mengumumkan kapal tanker minyak itu disita atas perintah pengadilan menyusul pengaduan dari penggugat, kata kantor berita pengadilan Mizan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Insiden itu terjadi setelah Iran pada Kamis, (27/4/2023) menyita sebuah kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman yang disebut Advantage Sweet. Kapal tanker itu ditahan oleh otoritas Iran di Bandar Abbas, kata daftar bendera Kepulauan Marshall pada Selasa.
Perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan pihaknya percaya penyitaan Advantage Sweet adalah sebagai tanggapan atas penyitaan baru-baru ini melalui perintah pengadilan oleh Amerika Serikat atas kargo minyak di atas kapal tanker Kepulauan Marshall Suez Rajan.