Tidak saja Maulana Syech, gerakan itu lantas dilanjutkan oleh murid-muridnya. Termasuk salah satunya adalah TGH. Lalu Muhammad Zainuddin Munir. Murid yang disebut sangat berbakti kepada gurunya itu, tidak berdiam diri di rumah.
Dia bahkan pergi ke gunung-gunung untuk berdakwah dan menyampaikan kebaikan.
Ketua Alumni Universitas Al-Azhar itu menceritakan bagaimana dirinya saat ikut TGH. Zainuddin Munir ke kawasan Sembalun, Lombok Timur.
Sekembalinya dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir pada 1997, dia ikut dengan Almagfurullah TGH. Zainuddin Munir berdakwah ke Sembalun.
"Saat itu awal-awal tahun 2000 terjadi huru hara yang luar biasa. Tapi TGH Lalu Muhammad Zainuddin Munir merupakan sosok yang teguh, kokoh, Istiqomah melanjutkan perjuangan gurunya ke daerah terpencil," paparnya.
Terkait itu, TGB mengimbau jama'ah NWDI tidak terkecuali masyarakat umumnya untuk mengikuti gerakan Maulana Syech TG.KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Bagi yang belum mampu, maka tetap mendatangi majelis-majelis ilmu.
"Dengan menghormati ilmu, maka kita sudah menghormati jasa guru-guru kita. Islam mengajarkan untuk selalu taat, hormat pada guru, dan ilmu yang diajarkan. Caranya tentu dengan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh tersebut," ungkap TGB.
Tablig Akbar dan halal bihalal itu dihadiri ribuan jama'ah NWDI. Tampak hadir Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Ketua DPW Perindo NTB H.Muhammad Khairul Rizal, Rais Am PB NWDI TGH.Yusuf Makmun, termasuk jajaran TNI/Polri dan unsur kepala desa setempat.
(Nanda Aria)