PBB mengatakan sedikitnya 45 orang, termasuk 22 orang dari kelompok minoritas Baluch, telah dieksekusi dalam 14 hari terakhir. Sebagian besar dijatuhi hukuman maksimal itu karena tuduhan-tuduhan terkait narkoba.
Iran, pada Senin (8/5/2023), menggantung dua laki-laki atas tuduhan penistaan agama di media sosial. Tindakan tersebut memicu kecaman dari Amerika Serikat dan tuduhan dari Amnesti Internasional bahwa negara itu telah mencapai titik terendah dalam serangkaian eksekusi yang dilakukannya.
Sebelumnya, pada Sabtu (6/5/2023), Iran mengeksekusi pembangkang Swedia keturunan Iran Habib Chaab atas apa yang disebutnya sebagai tindakan terorisme, yang memicu kritik tajam dari Swedia dan Uni Eropa.
(Susi Susanti)