Seruan ini muncul di saat kekerasan Israel-Palestina telah meningkat selama berbulan-bulan, dengan serangkaian kekerasan pemukim Israel terhadap pemukim di Tepi Barat dan serangan militer di Gaza yang memicu eskalasi konflik.
Organisasi itu juga mengungkapkan keprihatinan atas situasi yang berlangsung di Sudan saat ini, mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk meredakan situasi dan melakukan melakukan dialog serta mengedepankan persatuan untuk menyelesaikan konflik.
Liga Arab juga menyambut kembalinya Suriah ke dalam organisasi itu, dengan harapan langkah ini dapat berkontribusi pada upaya penyelesaian krisis di negara tersebut.
Organisasi beranggotakan 22 negara itu menangguhkan keanggotaan Suriah pada November 2011 atas tindakan keras rezim yang mematikan terhadap protes, yang berkembang menjadi konflik yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Terkait situasi di Yaman, Liga Arab menyatakan dukungan untuk upaya-upaya yang dapat menjamin keamanan dan stabilitas di negara tersebut. Perang di Yaman juga telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang bergantung pada bantuan internasional.