SOLO - Bentrokan melibatkan 2 anggota kelompok perguruan silat di Perempatan Genengan, Mojosongo, Solo, Minggu (21/5/2023) sore. Beruntung, tidak ada korban luka serius dalam kejadian tersebut.
Bentrokan yang melibatkan seratusan dari 2 kelompok itu sempat terekam kamera amatir dan diunggah ke media sosial Twitter. Si pengunggah. Kemudian, meneruskan video tersebut ke akun Twitter Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi saat diwawancarai membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat perintah laporan.
"Saat itu, kami mendatangi TKP, ada Kapolsek, Wakapolres. Kami juga menggunakan kekuatan lain seperti tim Samapta dan Sparta," ujarnya saat diwawancarai di Mapolresta Solo, Sabtu malam.
Kapolresta menjelaskan, sebelum bentrokan terjadi, para anggota dari salah satu perguruan silat itu melintas menggunakan knalpot brong di perempatan Genengan, Mojosongo setelah melakukan kegiatan di Boyolali. Mereka kemudian berhenti di lokasi tersebut.
"Diketahui bahwa lokasi tersebut (Perempatan Genengan) adalah pusat dari sebuah perguruan silat lainnya," katanya.
Karena merasa terprovokasi, salah seorang anggota perguruan silat menghampiri kelompok yang menggunakan knalpot brong untuk menanyakan maksud dan tujuannya. Namun, justru berakhir dengan ketegangan dan kontak fisik.
"Karena cukup banyak, ada sekitar 100 an orang yang di sana. Terjadilah ketegangan. Sempat terjadi kontak fisik, namun tidak korban luka," kata Kapolresta.
Kombes Iwan mengungkapkan ketegangan bisa diredam setelah polisi menerjunkan 2 pleton petugas untuk melerai. Sebanyak 4 orang dari kelompok yang mendatangi pun diamankan untuk dimintai keterangan. Mereka diminta untuk membeberkan tujuan dan maksud.
"Dari pihak berdomisili langsung konsolidasi sehingga tidak berkembang lebih jauh. Dari pihak yang mendatangi langsung segera meninggalkan tempat. Kami giring," katanya.
Dari peristiwa itu, polisi menyita sejumlah sepeda motor dan alat komunikasi yang digunakan guna pengembangan kasus.
Kapolresta menambahkan, telah menghubungi sesepuh dari kedua perguruan silat itu. Para sesepuh diminta untuk menyampaikan pesan agar tidak mudah terprovokasi dengan kabar yang beredar di media sosial.
Polresta Solo bekerjasama juga dengan polres-polres di Soloraya untuk meredam aksi lanjutan mengingat para anggota perguruan yang terlibat berasal dari sejumlah wilayah di Soloraya.
"Artinya, dua belah pihak, masing-masing ketua sudah kami hubungi. Kami lintas Polres. Intinya kami konsolidasi Soloraya. Agar kelompok-kelompok itu bisa menahan diri," pungkasnya.
(Arief Setyadi )