Kendaraan Perang AS Berserakan Pasca Serangan Kelompok Bersenjata di Rusia, Washington Bantah Terlibat

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 24 Mei 2023 08:27 WIB
Humvee yang ditinggalkan pasca serangan di Belgorod, Rusia. (Foto: Kementerian Pertahanan Rusia)
Share :

WASHINGTON – Kementerian pertahanan Rusia merilis foto-foto yang menunjukkan peralatan dan kendaraan tempur buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan oleh kelompok militan untuk menyerang wilayah Belgorod di perbatasan Rusia. Foto-foto tersebut menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan Washington dalam serangan pada Senin, (22/5/2023) itu.

AS telah berulang kali mengatakan bahwa Washington tidak "mendorong atau mendukung serangan di dalam wilayah Rusia".

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, (23/5/2023) Departemen Luar Negeri AS menyatakan mengetahui tentang foto-foto dan laporan yang beredar di media bahwa senjata yang dipasok AS telah digunakan dalam serangan ke wilayah Rusia. Namun, Departemen itu mengatakan bahwa foto-foto tersebut kemungkinan palsu.

"Kami telah melihat beberapa laporan yang beredar di media sosial dan di tempat lain membuat klaim bahwa senjata yang dipasok AS digunakan dalam serangan ini," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, sebagaimana dilansir RT.

“Saya akan mengatakan bahwa saat ini kami skeptis terhadap kebenaran laporan ini.”

Gambar-gambar yang beredar tampak dengan jelas menunjukkan peralatan buatan AS yang telah dilumpuhkan, termasuk Humvee dan setidaknya satu kendaraan tempur lapis baja MaxxPro MRAP. Video lain dengan kualitas lebih tinggi menunjukkan beberapa kendaraan buatan AS yang rusak dan hancur berserakan setelah serangan itu.

Serangan pada Senin terjadi di Distrik Grayvoron, Belgorod dan menewaskan setidaknya satu orang serta melukai beberapa lainnya. Rusia mengatakan 70 penyerang, semua warga Ukraina, tewas setelah Moskow melancarkan operasi kontra terorisme di Belgorod.

Ukraina membantah terlibat dalam serangan tersebut, mengatakan bahwa serangan dilancarkan oleh dua kelompok paramiliter Rusia yang menentang Presiden Vladimir Putin. Terlepas dari klaim Kyiv tersebut, sulit dipercaya bahwa serangan itu dilakukan tanpa dukungan dari Ukraina.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya