JAKARTA – Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia.
Pengamat Pertanian Khudori, mengatakan, ada banyak faktor yang memengaruhi krisis pangan terjadi atau tidak.
“Belajar dari krisis pangan yang pernah terjadi pada 2008 dan 2011, beberapa faktor pemicunya dapat diketahui,”ujar Khudori, Sabtu (10/6/2023).
Seperti produksi pangan, terutama serealia, di negara-negara produsen dan eksportir utama merosot lalu diikuti penurunan suplai ke pasar dunia.
“Langkah ini biasanya diikuti pembatasan, bahkan penutupan, ekspor oleh negara eksportir pangan. Pasar biasanya panik. Kalau diikuti spekulasi, kenaikan harga bisa tidak terkendali,” ujarnya.
Pertanyaanya, apa yang harus dilakukan Indonesia dalam jangka pendek? Pertama, kata dia, optimalisasi dan intensifiksi sawah.
Menurut mantan anggota Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan ini, ada yang harus menjadi catatan dan garis tebal. Yaitu Negara tidak boleh hanya mengurus produksi. Itu penting. Tapi yang lebih penting adalah mengurus kesejahteraan petani.
“Nah, soal kesejahteraan petani ini, saya berharap besar kepada Cak Imin bisa memperjuangkannya,”ujarnya.
Dijelaskannya, Cak Imin sudah berkeliling ke desa-desa di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Ketua Umum PKB itu pasti sudah menangkap apa masalah krusial di desa: kemiskinan.