GROBOGAN - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membuat terobosan sekolah virtual bagi siswa kategori miskin dan difabel. Program tersebut memungkinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring.
Dalam program tersebut, Ganjar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng mendorong siswa semangat belajar dengan fasilitas gawai serta pulsa internet secara gratis hasil kerjasama dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng.
Selain itu, Ganjar juga menyempurnakan terobosan sekolah virtual ini dengan keterlibatan sekolah formal. Pihak sekolah akan mendampingi siswa kategori miskin dan difabel dengan pendampingan profesional-berkualitas.
“Jadi ada sekolah-sekolah formal yang mendampingi mereka sehingga dari sisi kualitas pasti terjaga, pendampingannya terjaga, dan anaknya mendapatkan kesempatan yang lebih baik,” kata Ganjar saat ditemui di SMAN 1 Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jateng, Kamis (15/6/2023).
Pendampingan siswa kategori miskin dan difabel dalam program sekolah virtual itu, kata Ganjar, merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk memberikan akses pendidikan seluas-luasnya.
Dengan pendampingan ini, siswa kategori miskin dan difabel akan merasakan proses belajar yang lebih berkualitas. Termasuk jika wilayahnya termasuk belum memiliki fasilitas SMA atau SMK negeri atau disebut area blank spot.
“Sekolah virtual itu sebenarnya untuk mengisi ruang-ruang yang tidak mudah kepada anak-anak yang memang nasibnya berbeda karena mungkin mereka harus membantu orang tua,” tuturnya.
“Mudah-mudahan kelak kemudian dia tidak virtual lagi. Dia akan masuk perguruan tinggi, dia akan diarahkan ke tempat yang baik, dan rata-rata dari mereka adalah keluarga tidak mampu dan difabel ya,” katanya.