POLANDIA - Polandia mengatakan rasisme bukanlah faktor dalam keputusannya untuk menolak masuk pengawal Presiden Afrika Selatan (Afsel) dan media selama lebih dari 24 jam.
Kebuntuan terjadi di bandara Chopin Warsawa. Juru bicara bandara mengatakan kepada BBC, pesawat sekarang akan ditahan di sana hingga Minggu (18/6/2023).
Sekitar 120 orang terjebak di pesawat, yang semuanya sedang dalam perjalanan ke pertemuan puncak perdamaian di Ukraina.
Beberapa penumpang sekarang turun dan pergi ke hotel. Tindakan Polandia ini telah membuat Presiden Cyril Ramaphosa, yang melakukan perjalanan secara terpisah ke Ukraina, dalam kondisi tanpa beberapa pihak keamanannya.
Hal ini memicu reaksi marah dari kepala keamanan Ramaphosa, Mayor Jenderal Wally Rhoode.
"Mereka menunda kami, mereka membahayakan nyawa presiden kami," katanya kepada wartawan.
"Kita bisa saja berada di Kyiv sekarang dan hanya ini yang mereka lakukan. Saya ingin kalian melihat betapa rasisnya mereka,” lanjutnya.
Tapi Polandia langsung membantah hal itu.