Mengenal Ritual Tarik Batu Kubur Megalith di Desa Lukukamaru Sumba Timur

Dion Umbu Ana Lodu, Jurnalis
Minggu 18 Juni 2023 04:38 WIB
Ilustrasi/ Doc: Dionisius Umbu Ana
Share :

 

SUMBA TIMUR – Mentari belum sepenuhnya menghangatkan buana, embun dan rasa dingin juga masih terasa menusuk pori – pori tubuh ratusan warga, baik lelaki dan perempuan warga Desa Lukukamaru, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT.

Namun, hal itu tak lantas menyurutkan tekad warga yang dominan mengunyah sirih pinang dan mengepulkan asap rokok itu, untuk melakukan ritual tarik batu kubur megalith dari Lahua menuju ke Kampung Karipi.

Ritual tarik batu kubur megalith sejatinya menjadi tradisi sejak lama di Pulau Sumba. Namun seiring waktu dan modernisasi, sudah sangat jarang ditemui dan juga melibatkan peralatan modern semisal tronton dan exavator. Tapi tidak demikian halnya di Lukukamaru, Kamis (8/6/2023) lalu.

Sebanyak 150 orang baik lelaki dan perempuan bahu membahu siap untuk menarik batu alam kars khas Sumba yang telah dipahat persegi menuju Kampung Karipi. Batu ini diperuntukan bagi Almarhumah Ndai Mbati yang mangkat pada usia 61 tahun dan alamarhum anak lelakinya Kahali Ngara Amah yang meninggal diusia 45 tahun.

Informasi yang diperoleh di lokasi itu menyebutkan, kedua figur merupakan bagian dari keluarga besar Kabihu (Marga) Wilingakar. Namun untuk prosesi adat dan ritual tarik batu juga melibatkan warga dari marga terkait baik dalam maupun luar kampung.

Seperti disaksikan saat itu, sebelum batu ditarik juga didahului doa oleh tetua adat sesuai Kepercayan Marapu (Agama asli Sumba). Kemudian dengan dipandu oleh tokoh pilihan, batu ditarik dengan menggunakan tali tradisional yang sebelumnya didudukkan pada kayu berbentuk perahu dan di bawahnya dilandasi dengan kayu gelondongan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya