WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengungkapkan perasaan mendalamnya untuk awak kapal selam dan anggota keluarga yang hilang.
Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis, John Kirby, mengatakan kepada wartawan bahwa Biden mengawasi masalah itu dengan cermat.
Dia juga mengatakan Angkatan Laut AS, yang memiliki kemampuan perairan dalam yang mungkin tidak dimiliki oleh Penjaga Pantai AS, sudah bersiaga.
"Kami terus, termasuk Presiden, menyampaikan pemikiran kami kepada awak kapal, serta yang pasti mengkhawatirkan anggota keluarga di darat," katanya, dikutip BBC.
Seperti diketahui, kapal selam yang hilang itu adalah bagian dari ekspedisi delapan hari ke Titanic yang dilakukan oleh Ekspedisi OceanGate. Pencarian difokuskan di sekitar lokasi kapal karam, sekitar 900 mil lepas pantai Cape Cod. Kapal selam itu mulai turun selama dua jam pada Minggu (18/6/2023) pagi.
Kapal itu kehilangan kontak dengan Polar Prince, kapal pendukung yang mengangkut kapal itu ke lokasi, kurang dari dua jam setelah turun.
Operasi pencarian dilakukan hari itu juga. Kapten Jamie Frederick, dari Departemen Tanggap Distrik Penjaga Pantai Pertama, dalam pengarahan pada Selasa (20/6/2023) mengatakan Penjaga Pantai AS bekerja "sepanjang waktu" untuk mencoba menemukan kapal selam yang hilang.
Menurut Penjaga Pantai AS, lima orang di kapal selam yang hilang di dekat reruntuhan Titanic hanya memiliki waktu kurang dari 40 jam untuk bernapas.
Dikutip CNN, pencarian mendesak sejauh ini belum menghasilkan apa-apa, tetapi para pejabat sedang mencari baik di permukaan maupun di bawah air di daerah Atlantik Utara yang terpencil. Penjaga Pantai pada Selasa (20/6/2023) mengatakan lebih banyak peralatan dan personel diharapkan tiba segera.
(Susi Susanti)