Diduga Klitih, 2 Pria Sempat Jadi Sasaran Amukan Warga Sleman

SLEMAN - Aksi diduga kejahatan jalanan atau yang sering disebut klitih terjadi di kawasan Kapanewon Berbah Sleman, Minggu (25/6/2023) dini hari. Aksi tersebut sempat viral usai diunggah oleh salah satu akun Twitter.

Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febriananto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun dia membantah jika apa yang terjadi adalah aksi kejahatan jalanan. Peristiwa tersebut hanyalah kesalahpahaman.

"Tidak terbukti kejahatan jalanan. Hanya salah paham saja," kata dia, Minggu ketika dikonfirmasi.

Meski bukan kejahatan jalanan, dia mengakui ada dua orang yang diamankan warga sebelum dibawa ke Mapolsek Berbah. Dua orang tersebut satu dewasa dan satu di bawah umur. Keduanya warga Kapanewon Kalasan Sleman.

Parliska menambahkan, peristiwa tersebut bermula ketika sekira pukul 01.30 WIB, ada rombongan 5 motor yang melintas di perlintasan rel kereta api di Dusun Jagalan, Kalurahan Kalitirto Kapanewon Berbah Sleman.

Kebetulan ada beberapa pemuda yang tengah nongkrong di warung bubur ijo dekat perlintasan.

"Saat lewat itu ada salah satu motor dari rombongan yang 'mbleyer' memainkan gas," kata dia.

Pemuda yang nongkrong di dekat perlintasan kereta tersebut tidak terima kemudian mengejar rombongan tersebut. Sembari mengejar rombongan bermotor ini, pemuda tersebut berteriak klitih.

Hingga akhirnya mengundang perhatian warga dan kemudian warga berhamburan keluar rumah turut melakukan pengejaran.

Ada salah satu motor dari rombongan remaja tersebut yang terjatuh. Warga pun berhasil menangkap 2 orang.

"Keduanya sempat menjadi korban penganiayaan," kata dia sembari enggan menyebut identitas kedua orang yang diamankan tersebut.

Beruntung di waktu bersamaan petugas Polsek Berbah tengah melakukan patroli sehingga berhasil mengamankan dua orang tersebut dan membawanya ke Mapolsek Berbah untuk menjalani pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan ternyata tidak terbukti kejahatan jalanan dan tidak ditemukan senjata tajam. Dua orang yang diamankan tersebut lantas diantar ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

(Erha Aprili Ramadhoni)