Pria berambut putih itu memaparkan, saat ini produksi sampah di Jawa Tengah mencapai 6,3 juta ton per tahun dan terbagi dari 17,8 persen sampah plastik.
Berdasarkan hal itu, Ganjar meminta jajaran pemerintah kabupaten dan kota untuk memberikan penyuluhan dan edukasi terus-menerus agar kesadaran masyarakat terkait sampah bisa terbangun.
BACA JUGA:
Ganjar melanjutkan, peran anak-anak muda juga penting untuk terus mengampanyekan gerakan peduli lingkungan hidup. Salah satunya, kata Ganjar, dengan menciptakan aplikasi-aplikasi yang dapat mewadahi masyarakat terkait pengelolaan sampah.
BACA JUGA:
"Maka bagaimana menjaga ketahanan pangan kita, bagaimana sampah-sampah tidak menimbulkan penyakit, pengelolaannya mulai bagus seperti yang tadi dicontohkan," jelas Ganjar.
"Bagaimana agar mendekatkan itu, dengan aplikasi. Ini anak-anak muda sekarang keren menurut saya untuk bisa kita dorong, tapi harus menjadi gerakan besar sehingga menjadi kekuatan efektif untuk menyelesaikan persoalan sampah," sambung Ganjar.
Ganjar berharap, kepedulian masyarakat akan lingkungan hidup, khususnya persoalan sampah terus ditingkatkan agar kelestarian lingkungan dapat terjaga. Lebih dari itu, masyarakat juga diharapkan mendapat penghasilan tambahan dari pemanfaatan sampah.
"Dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kita makin aware, kita makin peduli. Dan saya ingatkan tadi, terjadi global climate change dan akan terjadi kemarau yang agak panjang," imbau Ganjar.
Sebagai informasi, Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Jawa Tengah dihadiri bupati dan wali kota, jajaran forkopimda, guru dan pelajar dari 150 sekolah adiwiyata, anggota pramuka, hingga relawan lingkungan hidup dari berbagai organisasi.
(Fakhrizal Fakhri )