Komentar tersebut dibuat pada acara pinggiran di KTT NATO di Vilnius, setelah presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan "tidak masuk akal" bahwa NATO tidak akan memberikan jadwal untuk negaranya mengamankan keanggotaan blok setelah perang dengan Rusia berakhir.
Di Twitter pada Sabtu (15/7/2023) malam, menulis dalam bahasa Ukraina, Wallace mengatakan komentarnya "agak disalahartikan", dan dia menekankan bahwa di beberapa parlemen "tidak ada dukungan kuat seperti di Inggris Raya".
Dia mengatakan komentarnya bukan tentang pemerintah tetapi "lebih banyak tentang warga negara dan anggota parlemen".
Dia mencatat dukungan kuat untuk Ukraina di antara publik Inggris, dan menambahkan dia akan "terus mendukung Ukraina di jalurnya selama diperlukan".
BBC mengetahui jika Wallace memberi tahu perdana menteri pada 16 Juni tentang keputusannya untuk mundur dari Kabinet.
Pengumuman bahwa Jens Stoltenberg akan melanjutkan pekerjaannya secara efektif mengakhiri harapannya untuk menjadi kepala blok militer berikutnya.
Seperti diketahu, Wallace telah memainkan peran vokal dalam mendukung Ukraina, termasuk mengawasi transfer senjata dan kendaraan untuk tentaranya.