Berbicara pada wartawan di Jenewa, Volker Türk mengatakan, “Perempuan dan anak perempuan menghadapi langkah-langkah hukum, sosial dan ekonomi, yang semakin ketat dalam menegakkan undang-undang wajib jilbab yang diskriminatif oleh pihak berwenang.”
Ditambahkannya, “Saya mendesak pemerintah untuk memperhatian seruan warga Iran untuk melakukan reformasi, dan untuk mulai mencabut peraturan yang mengkriminalisasi ketidakpatuhan pada aturan berpakaian wajib. Iran pada bulan April lalu meluncurkan program pengawasan domestik baru untuk menegakkan kembali hukum wajib jilbabnya.”
(Rahman Asmardika)