Sementara itu, Seorang sejarahwan Asep mengatakan, “Kaitan sejarah ritual memandikan benda pusaka dengan tahun baru atau malam satu Sura memiliki makna restrospeksi, makna tersebut merupakan kemunculnya kenangan kembali ke permukaan dan kenyataan,” ucap Asep.
Seorang yang memiliki keris misalnya, mereka biasanya menganggap benda-benda pusaka secara spesial. Untuk itu, seringkali pemilik keris dan kerisnya sudah menyatu jadi satu. Dalam ritual yang amat sakral ini, pemilik keris harus membersihkan keris, yang mereka anggap diri mereka sendiri.
“Benda pusaka yang telah dianggap jadi bagian hidup mereka, jadi, ritual memandikan keris di malam satu Suro sama saja dengan membersihkan diri sendiri," ucapnya. Namun, hal itu semua atas kuasa Allah SWT. Wallahu a'lam bishawab
(Awaludin)