Asal Usul Jalan RE Martadinata Jakarta Utara

Cita Zenitha, Jurnalis
Rabu 26 Juli 2023 08:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

Kabarnya perbaikan De Priok Weg memakan dana yang tidak sedikit. Hal ini sebanding dengan kualitas jalan yang sangat baik. Bahkan De Priok Weg dinobatkan sebagai jalan berkualitas di dunia.

Namun setelah perbaikan, De Priok Weg justru banyak memakan korban jiwa. Suasana De Priok Weg yang tergolong sepi membuat pengendara melakukan kendaraannya dengan cepat. Belum lagi karakteristik permukaan aspal yang licin membuat pengendara kesulitan mengendalikan kecepatan.

Kecelakaan di jalan De Priok Weg tidak dapat terhindarkan. Masyarakat sekitar menyebut De Priok Weg sebagai “Jalan Maut”.

Rentang tahun 1920 sampai 1926 mencuat mitos bahwa pengendara harus menyalakan klakson sebanyak tiga kali ketika melewati jalanan ini. Masyarakat percaya pengendara yang tidak membunyikan klakson khususnya pada malam hari akan mengalami kecelakaan.

Untuk menghilangkan mitos tersebut, masyarakat Tionghoa dari glodok membuat “Tepekong” yang tidak jauh dari jalan ini. Tepekong adalah tempat berdoa supaya pengendara terhindar dari kecelakaan yang disebabkan makhluk halus.

(RIN)

 

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya