Cerita Bhre Pamotan, Raja Majapahit yang Hilang Akal dan Mati Tenggelam

Solichan Arif, Jurnalis
Minggu 30 Juli 2023 06:29 WIB
Illustrasi (foto: dok Okezone)
Share :

LUMAJANG - Situasi politik Kerajaan Majapahit paska Perang Paregreg (1404-1406 M) mengalami pergolakan yang berkepanjangan.

Pertempuran antara Wikrawardhana atau Bhre Mataram (1389-1429) dengan Bhre Wirabumi (1401-1406) menyisakan situasi kekuasaan yang tidak pernah kondusif.

Pemancungan kepala Wirabumi berujung pada konflik, perseteruan, intrik politik yang berlarut-larut di pusat kekuasaan Majapahit. Benturan antar kerabat berlangsung tak henti-henti.

Bahkan Dyah Wijayakumara atau Sri Rajasawarddhana alias Bhre Pamotan (1451 -1453 M) yang menduduki tahta Majapahit berikutnya, mengalami peristiwa tragis yang menyedihkan.

“Tidak sampai dua tahun berkuasa, di tengah konflik perebutan kekuasaan dengan putra-putra Sri Prabu Kertawijaya, Sri Rajasawarddhana hilang ingatan,” demikian dikutip dari buku Atlas Wali Songo (2016).

Dyah Wijayakumara Bhre Pamotan naik tahta setelah menggantikan Sri Prabu Kertawijaya atau Bhre Tumapel (1447-1451) yang mangkat karena terbunuh. Sesuai kitab Pararaton, jenazah Kertawijaya didarmakan di Kertawijayapura.

Yakni berwujud sebuah makam tua di samping makam putri Campa, Darawati, istri Sri Prabu Kertawijaya. Bhre Pamotan dinobatkan sebagai Raja Majapahit di Keling-Kahuripan, yakni terletak di pedalaman Daha Kediri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya