Usai Jatuh dan 4 Awak Hilang, Australia Kandangkan 45 Helikopter Militer MRH-90 Taipan

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 31 Juli 2023 16:16 WIB
Australia 'mengandangkan' helikopter yang jatuh (Foto: Angkatan Pertahanan Australia)
Share :

AUSTRALIA – Panglima militer Australia mengatakan militer 'mengandangkan' armada helikopter militer setelah kecelakaan yang menyebabkan empat awak hilang.

Letnan Jenderal Simon Stuart mengatakan tidak satu pun dari 45 helikopter MRH-90 Taipan milik tentara akan diterbangkan lagi sampai ditemukan aman.

Kecelakaan itu terjadi selama latihan militer AS-Australia di Pulau Lindeman pada Jumat (28/7/2023) malam.

"Kami tidak akan menerbangkan MRH-90 hari ini dan tidak akan melakukannya sampai kami pikir aman untuk melakukannya," kata Jenderal Stuart kepada wartawan di Sydney, pada Minggu (30/7/2023).

Kecelakaan pada Jumat (28/7/2023) terjadi sekitar pukul 22:30 waktu setempat (12:30 GMT) di atas Whitsundays, sekelompok pulau di lepas pantai Queensland.

Tentara yang hilang di dalam pesawat telah diidentifikasi oleh tentara sebagai Kapten Danniel Lyon, Letnan Maxwell Nugent, Perwira Kelas Dua Joseph Laycock dan Kopral Alexander Naggs.

Semua milik Resimen Penerbangan Keenam, yang berbasis di Sydney.

Helikopter itu jatuh saat latihan sebagai bagian dari Latihan Talisman Sabre, latihan militer bilateral terbesar antara Australia dan AS.

Australia sebelumnya telah mengandangkan Taipannya karena alasan keamanan.

Canberra telah mengumumkan sebelum kecelakaan bahwa mereka akan mengganti helikopter Taipan buatan Eropa yang sudah tua dengan Black Hawks buatan AS.

Para pejabat mengeluh karena harus berulang kali mengandangkan armada karena masalah pemeliharaan dan keselamatan.

Armada ditarik dari langit setelah kerusakan mesin di salah satu helikopter selama latihan pada Maret lalu, memaksa kru untuk membuang ke laut lepas pantai New South Wales.

Tidak ada korban jiwa dan MRH-90 lainnya dikembalikan ke operasi pada 6 April lalu dengan "mitigasi risiko".

Jenderal Stuart mengatakan tujuan saat ini adalah untuk menjaga Taipan tetap beroperasi hingga 2024 tetapi "apa yang terjadi antara sekarang dan nanti, dari apa yang kita pelajari dari insiden ini, belum ditentukan".

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menggambarkan kecelakaan baru-baru ini sebagai pengingat yang gamblang "bahwa tidak ada hari yang aman atau mudah bagi mereka yang mengabdi atas nama negara kita".

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, berbicara di kota utara Townsville, mengatakan AS akan memberikan bantuan apa pun yang bisa dilakukan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya