DERA ISMAIL KHAN - Negara Islam (IS, dahulu ISIS) pada Senin, (31/7/2023) mengaku bertanggung jawab atas pengeboman bunuh diri pada rapat umum di barat laut Pakistan yang diadakan oleh kelompok agama yang bersekutu dengan pemerintah. Jumlah korban tewas akibat seangan itu telah meningkat menjadi 45 orang.
Pengebom itu menyerang pada pertemuan Minggu, (31/7/2023) dari partai konservatif Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F), yang dikenal memiliki hubungan dengan Islamis garis keras tetapi mengutuk militan yang berusaha menggulingkan pemerintah Pakistan.
Serangan di distrik Bajaur di barat laut Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan, menambah kekhawatiran keamanan menjelang pemilihan nasional pada November.
Kelompok militan garis keras IS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman dalam pernyataan di saluran Telegramnya pada Senin.
"Serangan itu datang dalam konteks alami dari perang yang sedang berlangsung yang dilancarkan oleh Negara Islam melawan 'demokrasi' sebagai rezim yang memusuhi Islam sejati dan bertentangan dengan hukum ilahi," kata sayap informasi IS, Amaq di Telegram, sebagaimana dilansir Reuters.
Seorang pejabat di badan penyelamat yang dikelola negara, Bilal Faizi, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 45 orang. Lebih dari 130 orang terluka, 61 orang dirawat, kata penasihat kesehatan pemerintah Riaz Anwar.