Dituduh Konspirasi, 2 Pelaut Angkatan Laut AS Didakwa Mata-Mata untuk China

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 04 Agustus 2023 08:31 WIB
2 pelaut Angkatan Laut AS dituduh mata-mata untuk China (Foto: Reuters)
Share :

CALIFORNIA - Dua pelaut Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di California telah ditangkap dengan tuduhan mata-mata atau memberikan informasi militer yang sensitif ke China.

Jinchao Wei, 22, warga negara AS yang dinaturalisasi, dituduh berkonspirasi untuk mengirim informasi pertahanan nasional ke agen China.

Pelaut kedua, Wenheng Zhao, 26, ditangkap dengan tuduhan menerima uang untuk foto dan video sensitif.

Tidak jelas apakah kedua pria itu dihubungi oleh agen China yang sama.

Jaksa mengumumkan dakwaan selama konferensi pers di San Diego pada Kamis (3/8/2023).

Mereka mengatakan Wei, yang bertugas sebagai masinis di kapal serbu amfibi USS Essex, memegang izin keamanan dan memiliki akses ke informasi sensitif tentang kapal tersebut.

Dia diduga didekati oleh agen China pada Februari 2022, saat dia sedang menjalani proses menjadi warga negara AS.

Surat dakwaan menyebutkan agen itu membayar Wei, yang juga dikenal dengan nama Patrick Wei, ribuan dolar untuk foto, video, manual teknis dan cetak biru kapal.

Pejabat Departemen Kehakiman mengatakan Wei juga memberikan rincian Marinir AS yang sedang menjalani latihan maritim kepada agen tersebut.

"Ketika seorang prajurit atau pelaut memilih uang tunai daripada negara dan menyerahkan informasi pertahanan nasional sebagai tindakan pengkhianatan, kita harus siap untuk bertindak," kata Pengacara AS Randy Grossman, dikutip BBC.

Zhao, yang juga menggunakan nama Thomas Zhao, bekerja di Naval Base Ventura County dekat Los Angeles. Pada 2021 ia diduga didekati oleh agen China yang menyamar sebagai peneliti mencari informasi untuk keputusan investasi.

Pihak berwenang mengatakan agen membayar Zhao hampir USD15.000 untuk foto dan video bersama dengan diagram dan cetak biru untuk sistem radar yang ditempatkan di pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang.

Jika terbukti bersalah, Wei menghadapi hukuman penjara 20 tahun hingga seumur hidup, sedangkan dakwaan terhadap Zhao memiliki hukuman maksimal 20 tahun.

Kedua pria itu didakwa dalam kasus terpisah. Pejabat tidak akan mengatakan apakah keduanya dihubungi oleh agen China yang sama.

Pihak berwenang mencirikan dugaan spionase sebagai bagian dari upaya bersama China untuk mendapatkan rahasia militer AS.

Balon mata-mata China yang melayang di atas Amerika Serikat awal tahun ini membuat tegang hubungan antara kedua negara, meskipun otoritas Amerika kemudian mengatakan tidak mengumpulkan informasi sensitif apa pun.

"Departemen Kehakiman akan terus menggunakan setiap alat di gudang senjata kami untuk melawan ancaman dari China dan mencegah mereka yang membantu mereka melanggar hukum kami dan mengancam keamanan nasional kami," kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen.

Tidak jelas apakah Wei atau Zhao telah menyewa pengacara yang dapat memberikan komentar atas nama mereka.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya