Lanjutnya, bahwa demikian dengan bentuk batu lainnya semuanya mempunyai fungsi tersendiri. Ukiran setiap bentuk batu ini dikerjakan oleh budak-budak dikelompok tersebut. Anak yatim piatu diambil serta diurus untuk dijadikan pekerja di kerajaan atau kelompok mereka.
Tempat hunian Bawamenewi dan Zirahaluo ini jaraknya tidak terlalu berjauhan dan saling berada di titik geogarafis yang tinggi (puncak). Bukan tanpa alasan, memilih tempat yang tinggi itu lokasi yang aman, setiap musuh yang masuk menyusup diwilayah mereka cepat kelihatan dan langsung mencegatnya.
Dengan peradaban orang Nias pada zaman dahulukala yang demikian, sehingga ditemukan beberapa wilayah adanya batu-batu megalit. Seperti di Tundrumbaho yang berada di Desa Lahusa, Nias Selatan yang terdekat dari Desa Umbu Idanotae tersebut.
(Awaludin)