Pada Selasa (8/8/2023), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menelepon Bazoum untuk meyakinkannya tentang dukungan berkelanjutan AS.
"Seiring berjalannya waktu, karena dia ditahan dalam isolasi, itu adalah situasi yang menjadi perhatian kami,” terang juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.
Partai politik yang menaungi Bazoum, PNDS-Tarayya, mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa Bazoum dan keluarganya tidak memiliki akses ke air ledeng, listrik, barang segar atau dokter.
Pernyataan itu menggemakan komentar sebelumnya yang dibuat oleh perdana menteri terpilih Niger Ouhoumoudou Mahamadou, yang mengatakan Bazoum ditahan bersama istri dan putranya tanpa listrik atau air.
Kepala pengawal presiden, Jenderal Abdourahmane Tchiani, mengklaim dia sekarang menjalankan Niger, sementara junta menunjuk mantan menteri keuangan, Ali Mahaman Lamine Zeine, sebagai perdana menteri baru setelah kudeta.
Rezim militer baru juga telah menutup wilayah udara Niger sampai pemberitahuan lebih lanjut, mengutip "ancaman intervensi militer" dari Ecowas.
Pada Rabu (9/8/2023), Prancis membantah tuduhan dari junta militer Niger bahwa mereka mencoba untuk membuat negara tidak stabil.