Penerbangan itu sendiri seharusnya memakan waktu lima hari, dengan dua koreksi lintasan di sepanjang jalan.
Fase terakhir akan memakan waktu sekira tiga hari dan menempatkan probe pada orbit sirkumpolar pada ketinggian sekitar 100 kilometer. Tahap keempat, Luna-25 akan beralih ke orbit pendaratan elips dengan ketinggian minimal 18 kilometer dan melakukan pendaratan lunak di wilayah kutub selatan.
India berharap menjadi yang pertama mendarat di pegunungan kutub, pada September 2019, tetapi pendarat Vikram dari wahana Chandrayaan-1 kehilangan koneksi dan jatuh. Misi Chandrayaan-3, diluncurkan pada Juli, sudah berada di orbit bulan dan bertujuan untuk mendarat di kutub pada 23 Agustus.
Program luar angkasa Uni Soviet mencatat sejumlah sejarah pertama dengan probe Luna. Luna 1 menjadi wahana antariksa pertama yang meninggalkan sistem Bumi-Bulan, pada Januari 1959. Pada September tahun itu, Luna 2 menjadi objek buatan manusia pertama yang mencapai bulan. Luna 9 melakukan soft soft landing pada Februari 1966, dan Luna 10 menjadi satelit buatan pertama Bulan pada Maret itu.
Meskipun tertinggal dari Soviet dalam eksplorasi orbit, Amerika Serikat (AS) mengklaim pendaratan berawak pertama di Bulan, dengan Apollo 11 pada Juli 1968. Program Apollo dihentikan pada Desember 1972. Misi bulan terakhir Soviet, Luna 24, mengembalikan sampel tanah Bulan ke Bumi untuk dipelajari pada Agustus 1976.
(Rahman Asmardika)