Menurut Jamie Shea, seorang mantan pejabat NATO, seorang profesor strategi dan keamanan di University of Exeter, di Inggris, dan seorang rekan di Chatham House, peran Polandia dalam NATO telah berubah secara dramatis dalam dekade terakhir.
“Jika Anda melihat NATO 10 tahun yang lalu, sebelum Putin menganeksasi Krimea dan [meluncurkan invasi] Ukraina, fokus utama NATO sebagian besar adalah Timur Tengah, Afghanistan, dan misi-misi semacam itu di mana Polandia berpartisipasi, tetapi hanya sebagian kecil,” katanya kepada CNN.
“Tapi sejak 2014, dengan NATO kembali fokus ke Eropa Tengah dan Timur…. pentingnya Polandia dalam aliansi telah meningkat secara besar-besaran,” lanjutnya.
Arnold mengatakan pergeseran kekuatan di antara anggota NATO di Eropa terlihat jelas. “Kepemimpinan dulu adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan kemudian bersama dengan AS, Quad, adalah kelompok yang memutuskan hal-hal dan itu menjadi kebijakan NATO,” katanya.
Dengan Inggris keluar dari Uni Eropa dan Jerman masih ragu untuk mengambil peran kepemimpinan di Ukraina, Polandia telah merasakan peluangnya.
“[Mereka] memiliki hubungan yang sangat baik dengan Baltik, sangat vokal dalam masalah pertahanan dan keamanan, dan Rusia selalu menjadi ancaman utama… jadi jika Anda memikirkan hal ini dari sudut pandang Washington, maka Warsawa terlihat seperti taruhan yang bagus, ” tambahnya.
(Susi Susanti)