Gelar Parade Militer Terbesar dalam Sejarah, Polandia Kerahkan 200 Unit Peralatan Militer hingga 2.000 Tentara

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 16 Agustus 2023 05:52 WIB
Polandia gelar parade militer terbesar dalam sejarah (Foto: AP)
Share :

POLANDIA Polandia mengadakan parade militer terbesarnya dalam beberapa dasawarsa pada Selasa (15/8/2023). Parade ini dilakukan ketika ketegangan meningkat di perbatasan antara negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sekutu utama Rusia, Belarusia.

Kementerian Pertahanan Polandia mengatakan perayaan Hari Angkatan Darat Polandia pada Selasa (15/8/2023) waktu setempat akan ditandai dengan pameran yang mencakup 200 unit peralatan militer Polandia dan asing, 92 pesawat, dan 2.000 tentara.

Parade ini mencakup beberapa teknologi terbaru yang dimiliki Polandia, termasuk tank M1A1 Abrams buatan AS, tank K2 Korea Selatan dan howitzer self-propelled K9, peluncur roket HIMARS, howitzer self-propelled Krab, serta Patriot buatan AS yakni sistem baterai rudal, yang merupakan bagian dari sistem pertahanan udara “WISŁA” Polandia.

Polandia telah muncul sebagai salah satu kekuatan militer terkemuka Eropa dalam beberapa tahun terakhir setelah menggelontorkan miliaran dolar untuk peralatan baru menyusul keputusan Rusia untuk mencaplok semenanjung Krimea Ukraina pada 2014. Pengaruh diplomatik Warsawa juga tumbuh setelah peran penting yang dimainkannya dalam mendukung Ukraina sejak invasi besar-besaran Moskow.

Pekan lalu, Polandia mengumumkan pengerahan ribuan pasukan tambahan ke perbatasan timurnya karena kekhawatiran atas kehadiran pasukan tentara bayaran Wagner Rusia di Belarusia.

Polandia berbatasan tidak hanya dengan Ukraina dan Belarusia, tetapi juga dengan semi-eksklave Rusia di Kaliningrad.

Para ahli mengatakan dengan mengadakan pameran kekuatan besar-besaran pada Selasa (15/8/2023), Warsawa mengirimkan pesan yang harus dipahami Rusia dan Belarusia.

“Ini semacam hal Soviet yang harus dilakukan. Rusia melakukannya pada 8 Mei, Belarusia memilikinya, seperti halnya Korea Utara, Iran. Ini semacam mencerminkan kembali bahasa mereka. Negara-negara musuh melihat [parade] ini sebagai unjuk kekuatan, jadi Polandia akan menghadapinya dengan unjuk kekuatan,” kata Edward Arnold, seorang peneliti di lembaga pemikir keamanan Inggris RUSI, kepada CNN.

Pada saat yang sama, Polandia hanya berjarak dua bulan dari pemilihan besar dan Arnold mengatakan bahwa selain menunjukkan kemampuannya kepada Rusia dan sekutunya, pemerintah Polandia juga berusaha meyakinkan rakyatnya sendiri bahwa ia berkomitmen terhadap keamanan.

Partai Hukum dan Keadilan sayap kanan yang berkuasa berharap untuk mengamankan masa jabatan ketiga berturut-turut, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Polandia pasca-Komunis. Tapi sejauh ini berjuang untuk memimpin secara menentukan atas kelompok oposisi Civic Platform.

“Masalah keamanan sangat penting, di samping ekonomi dan standar hidup, yang tidak mengherankan karena perang sedang terjadi di perbatasan Polandia,” kata Aleks Szczerbiak, seorang profesor dan kepala departemen politik di Universitas Sussex di Inggris. CNN. “Mendemonstrasikan kompetensi mereka dalam keamanan sangat penting untuk pemilihan kembali pemerintah,” lanjutnya, seraya menambahkan bahwa masalah tersebut melintasi spektrum politik.

“Tidak ada yang akan mengatakan bahwa keamanan militer bukanlah masalah penting dan kita tidak boleh memperkuat militer. [Oposisi] akan mengatakan bahwa pemerintah mengadakan parade ini sebagai semacam aksi pemilihan, tetapi mereka tidak akan mengatakan, Anda tahu, meningkatkan militer Polandia tidak penting,” ungkapnya.

Menurut Jamie Shea, seorang mantan pejabat NATO, seorang profesor strategi dan keamanan di University of Exeter, di Inggris, dan seorang rekan di Chatham House, peran Polandia dalam NATO telah berubah secara dramatis dalam dekade terakhir.

“Jika Anda melihat NATO 10 tahun yang lalu, sebelum Putin menganeksasi Krimea dan [meluncurkan invasi] Ukraina, fokus utama NATO sebagian besar adalah Timur Tengah, Afghanistan, dan misi-misi semacam itu di mana Polandia berpartisipasi, tetapi hanya sebagian kecil,” katanya kepada CNN.

“Tapi sejak 2014, dengan NATO kembali fokus ke Eropa Tengah dan Timur…. pentingnya Polandia dalam aliansi telah meningkat secara besar-besaran,” lanjutnya.

Arnold mengatakan pergeseran kekuatan di antara anggota NATO di Eropa terlihat jelas. “Kepemimpinan dulu adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan kemudian bersama dengan AS, Quad, adalah kelompok yang memutuskan hal-hal dan itu menjadi kebijakan NATO,” katanya.

Dengan Inggris keluar dari Uni Eropa dan Jerman masih ragu untuk mengambil peran kepemimpinan di Ukraina, Polandia telah merasakan peluangnya.

“[Mereka] memiliki hubungan yang sangat baik dengan Baltik, sangat vokal dalam masalah pertahanan dan keamanan, dan Rusia selalu menjadi ancaman utama… jadi jika Anda memikirkan hal ini dari sudut pandang Washington, maka Warsawa terlihat seperti taruhan yang bagus, ” tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya