JAKARTA - Partai Golkar dan PAN akhirnya merapat mendukung Prabowo Subianto dalam pertarungan di Pilpres 2024.
Keduanya bergabung dalam koalisi yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan PKB. Namun, ketiganya diyakini mengusung nama-nama sendiri untuk menjadi Cawapres mendampingi Prabowo.
Golkar dan PKB ngotot bahwa pendamping Prabowo haruslah dari anggota partai koalisi. Mereka pun sudah menyiapkan jagoan masing-masing untuk disodorkan.
Golkar ada nama ketua umum mereka, Airlangga Hartarto. Sementara PKB solid mengajukan juga ketum mereka, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sejak setahun lalu setia mendukung Prabowo.
Cak Imin bahkan memberi sinyal bahwa dia terbuka dengan koalisi asal namanya tetap bersandingan dengan Prabowo Subianto sebagai Cawapresnya.
Namun, bukan tidak ada nama lainnya yang masuk ke dalam bursa pendamping Prabowo. Dua nama kandidat kuat mengemuka, yakni Erick Thohir dan Ridwan Kamil.
Soliditas koalisi di kubu Prabowo ini akan diuji dalam dua bulan ke depan sebelum tenggat pendaftaran capres dan cawapres Oktober mendatang.
Koalisi ini akan semakin rekat atau justru pisah di ujung pendaftaran lantaran tak menemui kesepakatan soal pendamping Prabowo sebagai cawapres.
Lantas, siapa yang nantinya akan mendapat golden tiket untuk mendampingi Prabowo menjadi calon orang nomor 2 di Indonesia ini.
Simak obrolan bersama Waketum Golkar Melchias Markus Mekeng dan Waketum PKB Jazilul Fawaid dalam Podcast Cawe-Cawe di Youtube iNews, "Golkar dan PKB Tak Dapat Kursi Cawapres, Koalisi Prabowo Bubar."
(Lisvi Padlilah)