LONDON – Seruan kepada British Museum untuk mengembalikan artefak asal China atau Tiongkok setelah dugaan pencurian sekitar 2.000 barang baru-baru ini membuat media sosial (medsos) di negara tersebut memanas.
Permintaan tersebut menjadi topik paling trending di Weibo setelah sebuah editorial di surat kabar nasionalis milik negara.
Dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu (27/8/2023) malam, Global Times meminta museum untuk mengembalikan semua peninggalan budaya Tiongkok “gratis”.
Pemerintah Tiongkok belum mengomentari masalah ini. BBC telah menghubungi British Museum untuk memberikan komentar tetapi belum mendapat tanggapan.
Museum ini berada di bawah tekanan setelah sekitar 2.000 benda dilaporkan "hilang, dicuri atau rusak" dua minggu lalu.
Seorang anggota staf dipecat ketika berita itu pertama kali keluar. Pekan lalu, direkturnya Hartwig Fischer juga mengumumkan akan mengundurkan diri.
Dalam artikelnya, Global Times berpendapat bahwa museum ternama dunia tersebut telah gagal menjaga dengan baik “kekayaan budaya milik negara lain”.