JAKARTA - Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998. Presiden yang menjabat selama 32 tahun itu turun tahta menyusul aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat.
Aksi demonstrasi yang berujung pada kerusuhan di sejumlah daerah khususnya di Ibu Kota Jakarta. Menukil Sindonews, kerusuhan berawal saat para mahasiswa tengah mengenang empat mahasiswa Trisakti yang gugur ditembak pada 12 Mei 1998.
Keempat mahasiswa itu Hery Hartanto, Hafidhin Alifidin Royan, Elang Mulia Lesmana, dan Hendriawan Sie di Kampus Trisakti. Kematian mereka memicu kemarahan rakyat.
Prosesi mengenang gugurnya empat mahasiswa di Kampus Trisakti, di Kawasan Grogol, Jakarta Barat pada 13 Mei yang bermula berlangsung damai tiba-tiba berubah memanas menjelang siang. Tiba-tiba kerusuhan pecah.
Aksi kian mencekam karena sejumlah pertokoan menjadi sasaran kemarahan. Aksi penjarahan dan pembakaran terus terjadi hingga tengah malam.