“Kami akan melindungi mereka (para guru) dan melakukan perubahan sehingga tidak ada satu guru pun yang memilih untuk bunuh diri,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Presiden Yoon Suk Yeol pada Senin memerintahkan para pejabat untuk mendengarkan tuntutan para guru dan berupaya melindungi hak-hak mereka, kata kantornya.
Pada Juli, seorang guru sekolah dasar ditemukan tewas di sekolah setelah dilaporkan mengungkapkan kegelisahannya atas keluhan orang tua mengenai perselisihan antar siswa.
Sejak saat itu, para guru di seluruh negeri mengadakan aksi unjuk rasa dan demonstrasi setiap akhir pekan untuk berduka atas kematiannya, yang berujung pada unjuk rasa pada Sabtu, (2/9/2023) di mana sebanyak 200.000 guru berkumpul di dekat Majelis Nasional di Seoul.
Sebanyak 20.000 orang lainnya diperkirakan akan turun ke jalan pada Senin untuk bergabung dalam demonstrasi di dekat parlemen, kata penyelenggara.
Seratus guru sekolah negeri melakukan bunuh diri di Korea Selatan selama enam tahun terakhir. Lima puluh tujuh orang mengajar di sekolah dasar, menurut data pemerintah.