Guru di Korsel Gelar Protes Massal Setelah Rekannya Bunuh Diri karena Di-Bully Orangtua Murid

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 04 September 2023 13:41 WIB
Seorang pelayat berduka di dekat ruangan kelas dimana seorang guru bunuh diri pada Juli di sebuah sekolah di Seoul, Korea Selatan, 4 September 2023. (Foto: Reuters)
Share :

SEOUL - Para guru di Korea Selatan menggelar unjuk rasa pada Senin, (4/9/2023) dan berhenti bekerja untuk menuntut perlindungan yang lebih baik atas hak-hak mereka dan memprotes apa yang mereka katakan sebagai pelecehan (bullying) yang meluas oleh orang tua yang sombong yang telah menyebabkan rekan kerja mereka bunuh diri. .

Keluhan para guru sekolah negeri atas penganiayaan yang dilakukan oleh orang tua dan siswa, termasuk tuduhan melakukan pelecehan terhadap anak karena mendisiplinkan siswanya, meningkat tajam setelah seorang guru muda ditemukan tewas pada Juli karena bunuh diri. 

Sejumlah guru telah bersumpah untuk mengambil cuti sebagai bentuk protes pada Senin. Pejabat pemerintah dan dewan sekolah telah berupaya mencegah gangguan besar pada kelas dan menjanjikan langkah-langkah hukum untuk melindungi para pendidik dengan lebih baik.

Jumlah guru yang tidak masuk kelas belum diketahui secara pasti, namun media lokal mengatakan puluhan sekolah di seluruh negeri diperkirakan akan ditutup karena para guru mengatakan mereka tidak akan bekerja, demikian diwartakan Reuters.

Pihak berwenang mengatakan tindakan kolektif guru untuk mengganggu kelas adalah ilegal dan memperingatkan tindakan disipliner. Serikat guru Korea Selatan tidak terlibat dalam pengorganisasian demonstrasi pada Senin, kata kelompok yang memimpin protes, Everyone Together As One.

“Kami akan melindungi mereka (para guru) dan melakukan perubahan sehingga tidak ada satu guru pun yang memilih untuk bunuh diri,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.

Presiden Yoon Suk Yeol pada Senin memerintahkan para pejabat untuk mendengarkan tuntutan para guru dan berupaya melindungi hak-hak mereka, kata kantornya.

Pada Juli, seorang guru sekolah dasar ditemukan tewas di sekolah setelah dilaporkan mengungkapkan kegelisahannya atas keluhan orang tua mengenai perselisihan antar siswa.

Sejak saat itu, para guru di seluruh negeri mengadakan aksi unjuk rasa dan demonstrasi setiap akhir pekan untuk berduka atas kematiannya, yang berujung pada unjuk rasa pada Sabtu, (2/9/2023) di mana sebanyak 200.000 guru berkumpul di dekat Majelis Nasional di Seoul.

Sebanyak 20.000 orang lainnya diperkirakan akan turun ke jalan pada Senin untuk bergabung dalam demonstrasi di dekat parlemen, kata penyelenggara.

Seratus guru sekolah negeri melakukan bunuh diri di Korea Selatan selama enam tahun terakhir. Lima puluh tujuh orang mengajar di sekolah dasar, menurut data pemerintah.

Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara maju, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan OECD, dengan lebih dari 20 orang per 100.000 penduduk melakukan bunuh diri.

Kementerian Pendidikan telah berjanji untuk mencegah insiden hukuman terhadap guru karena kegiatan pendidikan yang sah, dan meningkatkan komunikasi antara guru dan orang tua.

Berdasarkan rencana pemerintah, guru akan dijamin haknya untuk menghindari panggilan dari orang tua melalui telepon pribadi mereka, dan tindakan lainnya.

“Jumlah laporan pelecehan anak yang tidak pandang bulu telah meningkat, karena hak-hak siswa terlalu ditekankan sementara hak-hak guru tidak dihormati,” kata kementerian dalam rilisnya.

“Kami akan mendukung para guru agar mereka dapat fokus pada pendidikan, bebas dari kekhawatiran akan pengaduan pelecehan anak yang sembarangan.”

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya