Seperti diketahui, Paus Fransiskus mendarat di Mongolia pada Jumat (1/9/2023) untuk perjalanan yang tidak semarak seperti kunjungan Paus.
Hanya ada 1.500 umat Katolik di negara berpenduduk 3,5 juta jiwa ini, namun jumlah tersebut telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade setelah transformasi negara tersebut dari pemerintahan satu partai komunis menjadi demokrasi multipartai pada 1990-an. Menurut Vatican News, hanya ada 14 umat Katolik di negara itu pada 1995.
Paus berusia 86 tahun itu menghabiskan hari pertama perjalanannya dengan beristirahat. Dia bertemu dengan para pemimpin politik Mongolia pada Sabtu (2/9/2023). Lalu pada Minggu (3/9/2023), Paus menghadiri pertemuan antaragama bersama perwakilan dari berbagai komunitas agama, termasuk umat Buddha, Dukun, Muslim, Yahudi, dan kaum evangelis serta Kristen Ortodoks Rusia.
(Susi Susanti)