Usai Kudeta Ali Bongo, Pemimpin Junta Militer Jenderal Brice Nguema Dilantik Sebagai Presiden Sementara Gabon

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 05 September 2023 13:35 WIB
Pemimpin junta militer Gabon dilantik jadi Presiden sementara Gabon (Foto: AFP)
Share :

GABONPemimpin junta militer Gabon, Jenderal Brice Nguema, dilantik sebagai Presiden sementara Gabon oleh mahkamah konstitusi negara itu dalam upacara yang disiarkan televisi pada Senin (4/9/2023).

Pekan lalu, Nguema memimpin kudeta yang menggulingkan Presiden Ali Bongo Ondimba, sebuah pengambilalihan militer yang tampaknya telah memotong dominasi keluarga Bongo selama puluhan tahun atas politik Gabon.

Bongo, 64 tahun, menggantikan ayahnya Omar Bongo, yang memerintah negara Afrika Tengah dengan tangan besi selama lebih dari empat dekade sebelum kematiannya pada 2009.

Menjelang kudeta pada Rabu (30/8/2023) lalu, Bongo, yang telah berkuasa selama hampir 14 tahun, dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden yang disengketakan yang dirusak oleh penundaan pemungutan suara dan pemadaman internet. Pemerintahan Bongo juga menghalangi liputan pemilu oleh pers asing.

Pemimpin yang digulingkan itu dijadikan tahanan rumah oleh junta, yang juga membatalkan hasil pemilu dan menutup perbatasan negara, sehingga memicu kecaman global terhadap kudeta tersebut.

Perayaan juga terjadi di seluruh negara kecil tersebut dengan ribuan pendukung yang menyatakan solidaritasnya terhadap militer.

Nguema, mantan pengawal Omar Bongo, dengan cepat diangkat sebagai pemimpin transisi.

Dia dilantik sebagai presiden sementara pada Senin (4/9/2023) di tengah parade militer dan sorak sorai dari pendukung sipilnya.

Media lokal melaporkan menjelang pengambilan sumpahnya, Nguema menyetujui pembukaan kembali perbatasan Gabon dan bertemu dengan para pemimpin politik untuk membahas isu-isu seputar reformasi dan kemungkinan masa transisi.

Belum diketahui berapa lama Nguema akan mempertahankan kekuasaannya. Reuters melaporkan dia sebelumnya mengatakan negaranya tidak akan terburu-buru mengadakan pemilu baru untuk menghindari terulangnya kesalahan masa lalu.

Sebuah platform partai oposisi di negara tersebut mendesak junta untuk melanjutkan proses pemilu dan menyelesaikan penghitungan suara untuk membuka jalan menuju kemenangan bagi pemimpin oposisi Albert Ondo Ossa, yang menjadi runner up dalam pemilu yang dibatalkan.

Terdapat sembilan kudeta dalam tiga tahun terakhir di bekas jajahan Perancis – Mali, Guinea, Burkina Faso, Chad, Niger, Tunisia dan sekarang Gabon – yang telah merusak kemajuan demokrasi dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak warga Gabon memandang kudeta Bongo sebagai kemenangan besar bagi warga negara yang kaya minyak namun miskin tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya