Undangan KTT G20 Munculkan Isu India Akan Ganti Nama Negara Jadi Bharat

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 06 September 2023 12:46 WIB
Foto: Reuters.
Share :

NEW DELHI – Kartu undangan makan malam KTT G20 yang menyebut Droupadi Murmu sebagai “Presiden Bharat”, bukan “Presiden India”, pada Selasa, (5/9/2023) memicu isu negara Asia Selatan itu akan segera mengubah namanya.

Murmu menjadi tuan rumah resepsi bagi para pemimpin G20 selama pertemuan puncak kelompok tersebut pada Sabtu, (9/9/2023) dan undangan dikirim dari kantornya.

India juga disebut Bharat, Bharata, Hindustan – nama-nama pra-kolonialnya – dalam bahasa-bahasa India dan ini digunakan secara bergantian oleh masyarakat dan secara resmi.

Kantor-kantor pejabat tinggi di India biasanya menggunakan gelar seperti Presiden India, Perdana Menteri India, dan Ketua Hakim India saat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Namun selama bertahun-tahun, pemerintahan nasionalis Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi telah mengubah nama kolonial untuk membantu India mengatasi mentalitas perbudakan.

Para pendukung perubahan nama dalam undangan tersebut mengatakan bahwa penguasa kolonial Inggris menciptakan nama India untuk membayangi Bharat dan membentuk warisan Inggris.

“Nama negara kami adalah Bharat dan tidak ada keraguan mengenai hal itu,” kata Rajeev Chandrasekhar, wakil menteri federal sebagaimana dilansir Reuters.

Kelompok Hindu yang terkait dengan BJP mengatakan KTT G20 memberikan peluang terbaik untuk melepaskan beban kolonial India.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya