"Yang ironis adalah pemerintahan Biden membuat pengumuman ini sehari setelah kita melihat lebih banyak berita utama tentang lebih banyak kapal tanker minyak Rusia yang melakukan perjalanan melalui Selat Bering karena perang di Ukraina,” ujar Kara Moriarty, Ketua Asosiasi Minyak dan Gas Alaska.
Kelompok lingkungan hidup menyambut baik keputusan departemen dalam negeri pada Rabu (6/9/023). Kendati demikian, sebelumnya ketika keputusan Biden pada Maret lalu untuk mengizinkan proyek Willow – yang oleh para kritikus disebut sebagai “bom karbon” – masih menimbulkan perselisihan.
Proyek Willow di Lereng Utara yang terpencil di Alaska diperkirakan akan menghasilkan hingga 180.000 barel minyak per hari dan menghasilkan emisi karbon dioksida selama 30 tahun ke depan setara dengan menambah dua juta mobil di jalan-jalan Amerika.
(Susi Susanti)