“Perbedaan sudut pandang dan kepentingan memang terjadi, namun kami mampu menemukan titik temu dalam semua permasalahan,” katanya dalam konferensi pers.
Perbedaan pandangan mengenai perang telah menghalangi tercapainya kesepakatan bahkan pada satu komunike pada pertemuan tingkat menteri selama masa kepresidenan India di G20 pada tahun ini.
Sherpa India, perwakilan negara G20, mengatakan negara tuan rumah bekerja "sangat erat" dengan Brasil, Afrika Selatan dan india untuk mencapai konsensus mengenai bahasa perang di Ukraina dalam dokumen KTT.
Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa kelompok tersebut setuju untuk mengatasi kerentanan utang di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah “dengan cara yang efektif, komprehensif dan sistematis”, namun tidak membuat rencana tindakan baru.
Dikatakan bahwa negara-negara berjanji untuk memperkuat dan mereformasi bank pembangunan multilateral, sementara mereka menerima proposal untuk regulasi mata uang kripto yang lebih ketat.
Pertemuan ini juga menyepakati bahwa dunia memerlukan pendanaan berbiaya rendah senilai total USD4 triliun setiap tahunnya untuk transisi energi, dengan porsi besar energi terbarukan dalam bauran energi primer.
Pernyataan tersebut menyerukan percepatan upaya menuju “penghentian bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara”, namun mengatakan hal ini harus dilakukan “sejalan dengan keadaan nasional dan mengakui perlunya dukungan menuju transisi yang adil”.