KANADA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau akhirnya bisa meninggalkan India setelah sebelumnya pesawatnya mengalami masalah sehingga memperpanjang kunjungan ke ibu kota India selama dua hari.
Dia seharusnya terbang pada Minggu (10/9/2023) setelah KTT G20 berakhir. Namun masalah teknis yang memalukan membuat pesawatnya tidak bisa beroperasi.
Bagaimana dia mengisi dua hari terakhir saat terjebak karena pesawatnya bermasalah juga tidak diketahui dengan pasti.
Menurut laporan media, karena tidak adanya keterlibatan diplomatik lebih lanjut, dia diperkirakan menghabiskan waktu di hotelnya.
Baik Trudeau maupun pemerintah India belum mengomentari secara terbuka penundaan kepulangannya ke negaranya.
Namun seorang menteri India ternyata memberinya perpisahan resmi dan mendoakan dia dan rombongannya “perjalanan pulang yang aman” atas nama pemerintahan PM India Narendra Modi.
Para penentang di dalam negeri dan pengguna media sosial India mengejeknya atas penundaan penerbangan tersebut, yang terjadi setelah Trudeau mengadakan pertemuan yang menegangkan dengan PM India Narendra Modi.
Sebelumnya, pada Senin (11/9/2023), Departemen Pertahanan Nasional Kanada mengatakan kepada BBC bahwa pesawat Trudeau yakni Royal Canadian Air Force (RCAF) CC-150 Polaris dengan nomor ekor '01', mengalami "masalah pemeliharaan" yang berasal dari "komponen yang rusak dan akan diganti".
“Keselamatan seluruh penumpang sangat penting bagi RCAF dan pemeriksaan keselamatan sebelum penerbangan adalah bagian rutin dari semua protokol penerbangan kami,” tambah pernyataan itu. “Penemuan masalah ini adalah bukti bahwa protokol ini efektif,” lanjutnya.
Departemen pertahanan mengatakan pesawat pengganti sedang dikirim ke India untuk menjemput Trudeau.
Toronto Star melaporkan bahwa RCAF mengirim teknisi ke India, yang mampu memperbaiki masalah tersebut. Ia menambahkan bahwa pesawat CC-150 Polaris adalah bagian dari armada lama yang sering menghadapi kendala dan akan segera diganti.
Insiden ini bukan pertama kalinya Trudeau mengalami masalah perjalanan terkait pesawat.
Pada 2019, sebuah pesawat yang membawa jurnalis bertabrakan dengan sayap pesawat yang disewa untuk mengangkutnya di jalur kampanye. Dia tidak berada di dalam pesawat saat itu.
(Susi Susanti)