Taiwan Meradang, Serang Balik Klaim Elon Musk yang Sebut Taiwan Bagian dari China

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 15 September 2023 18:06 WIB
Kemlu Taiwan protes pernyataan Elon Musk soal Taiwan bagian dari China (Foto: AFP)
Share :

TAIWAN - Kementerian Luar Negeri Taiwan membalas serangan setelah Elon Musk menyebut pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai “bagian integral dari China atau Tiongkok.”

Berbicara secara jarak jauh di All-in Summit, yang berlangsung di Los Angeles minggu ini, Musk membandingkan hubungan Taiwan dengan Tiongkok dengan hubungan Hawaii dengan Amerika Serikat (AS).

“Kebijakan [Beijing] adalah menyatukan kembali Taiwan dengan Tiongkok,” kata CEO Tesla (TSLA), yang mengklaim bahwa dia memahami Tiongkok “dengan baik.”

“Dari sudut pandang mereka, Anda tahu, mungkin ini analog dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari Tiongkok yang secara sewenang-wenang bukan bagian dari Tiongkok terutama karena Armada Pasifik AS telah menghentikan upaya reunifikasi apa pun dengan paksa,” lanjutnya, dikutip CNN.

Seperti diketahui Taiwan adalah pulau demokratis yang telah lama diklaim oleh kepemimpinan Komunis di Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, meski tidak pernah menguasainya. Adapun Hawaii telah menjadi negara bagian resmi Amerika sejak 1959.

Taiwan pun tak tinggal diam dan langsung memberikan respons.

“Dengar, Taiwan bukan bagian dari RRT [dan] tentu saja tidak untuk dijual!” Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan dalam pernyataan pada Rabu (13/9/2023) di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, merujuk pada negara tersebut dengan nama resminya, Republik Rakyat Tiongkok.

Wu dengan tegas menambahkan bahwa dia berharap Musk “juga dapat meminta PKT (Partai Komunis Tiongkok) untuk membuka X bagi rakyatnya.”

Seperti platform media sosial Barat lainnya, X, yang kini dimiliki oleh Musk, telah lama diblokir di daratan Tiongkok oleh pihak berwenang.

Komentar Musk itu diketahui dilontarkan sebagai jawaban atas pertanyaan tentang tantangan yang dihadapi bisnis Amerika di Tiongkok.

Karena kepentingan bisnisnya di Tiongkok, Musk telah bertemu dengan “pemimpin senior di berbagai tingkatan di Tiongkok,” seraya menambahkan bahwa ia merasa memiliki “pemahaman yang cukup baik” tentang negara tersebut bagi “orang luar.”

Musk mengunjungi Tiongkok awal tahun ini, di mana dia mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintah dan mengunjungi Gigafactory Tesla di Shanghai. Pada April lalu, ia mengumumkan rencana pembangunan pabrik baterai baru di kota tersebut.

Musk sangat memuji kendaraan Tesla yang diproduksi di Shanghai. Dia mengatakan bahwa kendaraan tersebut dikaitkan dengan “tidak hanya produksi paling efisien, tetapi juga kualitas tertinggi.”

Selama kunjungannya pada Mei lalu, Musk mengatakan bahwa dia menentang gagasan pemisahan AS-Tiongkok di tengah perpecahan geopolitik, dan menyebut kepentingan kedua negara “terjalin seperti kembar siam.”

Tesla sangat bergantung pada Tiongkok, dengan pengiriman dari fasilitas Shanghai menyumbang lebih dari setengah penjualan globalnya.

Produsen mobil listrik ini optimistis di pasar otomotif terbesar di dunia, meski menghadapi masalah di sana.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kementerian di Tiongkok telah melarang kendaraan perusahaan memasuki lokasi mereka karena kekhawatiran akan keamanan.

Produsen kendaraan listrik ini juga telah memangkas harga mobilnya di Tiongkok beberapa kali pada tahun ini, sehingga memicu kembali perang harga di industri tersebut, dimana perusahaan tersebut berada di posisi kedua di belakang pemimpin pasar BYD.

Di Taiwan, Tesla memiliki jaringan penjualan dan pengisian daya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya