MALANG - Kebakaran di Gunung Bromo berangsur-angsur bisa dipadamkan. Saat ini proses pembasahan masih dilakukan menggunakan helikopter bantuan BNPB pada Jumat (15/9/2023).
Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS) Septi Eka Wardhani menyatakan, sambil pembasahan pihaknya mulai menghitung area atau luasan yang terbakar. Total ada 500 hektar lahan di kawasan TNBTS tersebut yang terbakar.
BACA JUGA:
"Luasan yang terbakar sekitar 500 hektar," kata Septi, dikonfirmasi pada Jumat siang.
Saat ini proses pembasahan dilakukan demi memastikan titik bara api di tanah benar-benar padam. Mengingat vegetasi tanaman yang terbakar terdiri dari ilalang dan semak belukar.
BACA JUGA:
"Ada water bombing pagi ini, untuk pembasahan bekas area yang terbakar. Api sudah padam hanya kepulan asap dari tonggak kayu yang terbakar," ucapnya.
Pemadaman api lewat udara dengan metode water bombing difokuskan pembasahan di kawasan Blok Mungal dan Gunung Watangan yang berada di atas bukit Teletubbies.
"Water bombing, fokus di wilayah Mungal, Watangan dan sekitarnya. Lokasinya berada diatas bukit Teletubbies," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gunung Mungal masuk dalam wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Gunung Watangan masuk area Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Sementara kawasan TNBTS berada di empat wilayah yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.
Heli Super Puma milik BNPB dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Gunung Bromo sejak Minggu (10/9/2023). Pada hari pertama itu, water bombing dilakukan sebanyak lima kali.
BACA JUGA:
Water bombing kembali dilakukan pada esok harinya. Hari itu, ada tiga kali sortie dengan 17 kali water bombing. Untuk setiap kali water bombing, heli super puma membawa sebanyak 800 liter air.
Sebelumnya diberitakan, kawasan Wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pascakebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan. Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.
(Nanda Aria)