Sepak Terjang Tokoh Pemberontakan PKI Madiun 1948 hingga Ditembak Mati

Solichan Arif, Jurnalis
Sabtu 16 September 2023 07:10 WIB
Amir Syarifuddin (Foto: Wikipedia)
Share :

PEMBERONTAKAN Madiun 1948 menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang mempertunjukkan kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI). Salah satu tokohnya, Amir Syarifuddin.

Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu dianggap paling bertanggung jawab terhadap meletusnya pemberontakan tersebut. Ia pun ditangkap dan ditembak mati. Amir bukan orang sembarangan, sepak terjangnya di politik terbilang tulen.

Amir pernah mengetuai delegasi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda di atas kapal Renville berakhir usai pemberontakan PKI Madiun 1948. Dia ditangkap pada 30 November 1948, yakni setelah meletus peristiwa Madiun.

Penangkapan Amir dilakukan di wilayah Kelambu, Purwodadi, Jawa Tengah bersama dua orang kolega politiknya, yakni Harjono (ketua SOBSI) dan Suripno (mantan menteri). Mereka dijebloskan ke dalam penjara Kudus, Jawa Tengah.

Sepak terjang Amir tercatat pada 7 September 1948 meninggalkan Yogyakarta bersama Musso dan Harjono, masih melakukan roadshow politik. Dia tercatat bukan lagi perdana menteri dan menteri pertahanan.

Presiden Soekarno secara resmi mengumumkan pengunduran diri pemerintahan Amir pada 22 Januari 1948, Kemudian, menunjuk Wakil Presiden Moh Hatta untuk membentuk pemerintah baru.

Amir terus bergerak dan pun memutuskan keluar dari ibu kota Yogyakarta. Mulai 7 September 1948, Amir selama sepekan menghadiri rapat-rapat umum yang berlangsung di sejumlah daerah.

Pada 7 September 1948, Amir hadir di kongres serikat buruh gula di Solo, Jawa Tengah. Kemudian, pada 8 September 1948 menghadiri kongres di Madiun, 10 dan 11 September 1948 hadir di Kediri, 13 September 1948 hadir di Jombang, 14 September 1948 di Bojonegoro, 15 September 1948 di Cepu dan 17 September 1948 di Purwodadi Jawa Tengah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya