KAIRO – Mesir telah membuka kembali Masjid Utsmaniyah tertua di Kairo pada Senin, (18/9/2023), setelah menjalani restorasi selama lima tahun oleh Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir. Masjid yang dinamakan Masjid Suleyman Pasha Al-Khadim ini merupakan masjid pertama yang dibangun di Kairo pada 1528 M dan terdaftar sebagai bangunan warisan Mesir pada 1952.
BACA JUGA:
Masjid ini berlokasi di dalam Benteng Salah Al-Din yang terkenal dan berada di tempat yang sama dengan makam Sayed Sariya dari era Fatimiyah. Masjid yang dikenal juga sebagai Masjid Sariya ini terkenal dengan 23 kubah berubin hijau dan mimbar yang dihiasi ubin iznik.
“Masjid ini terdiri dari area sholat, halaman sekitar, pemakaman Fatimiyah, dan Kuttab (sekolah Al-Qur’an),” kata Kepala Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mostafa Waziri, sebagaimana dikutip Middle East Monitor.
Dilansir dari The National News, restorasi Masjid Utsmaniyah dimulai pada 2018 dan menghabiskan biaya sekitar 5 juta Pound Mesir atau sekira Rp2,4 miliar. Restorasi ini dilakukan untuk memperkuat menara, membersihkan dinding batu masjid, dan lapisan marmer yang menjadi ciri khas masjid ini.
Kubah masjid yang berlapis plester juga dirawat dan diperkuat, bersama dengan pemulihan halaman masjid yang terbuka.
Proyek restorasi masjid ini berada di bawah pengawasan Dewan Tertinggi Purbakala Mesir dan Organisasi Arab untuk industrialisasi Angkatan Darat. Proyek tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihak berwenang Mesir untuk mengembalikan situs-situs Islam bersejarah di zaman Mesir kuno.
Seperti pada Agustus lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi meresmikan kembali Masjid Sayyida Nafisa setelah direnovasi. Disusul lagi dengan peresmian Masjid Al-Hakim dari era Fatimiyah, masjid tertua keempat di Mesir, setelah proses renovasi yang selesai pada awal 2023.
Tidak hanya pembukaan kembali masjid-masjid terkemuka di kawasan bersejarah Kairo, Mesir juga merestorasi bangunan-bangunan Yahudi dan Kristen Koptik terkenal di kota tersebut. Hal ini dilakukan Mesir sebagai upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata dan pendapatan negara.
(Rahman Asmardika)